Kamis, 02 November 2017

Kunci Rahasia ilmu futuh adalah beradab terhadab Guru




Al Imam Al Habib Ali bin Hasan Alatas berkata :
ان المحصول من العلم والفتح والنور اعني الكشف للحجب، على قدر الادب مع الشيخ وعلى قدر ما يكون كبر مقداره عندك يكون لك ذالك المقدار عند الله من غير شك

" Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (terbukanya hijab2 batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".(Al Manhajus Sawiy).
Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekuranganya dan tidak seorangpun yang menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". (Lawaqihul Anwaaril Qudsiyyah).

Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :

"عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الاستاذ لا يمحوه شيء البتة".

" Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yang dapat menghapusnya ".
Al Habib Abdullah Al Haddad berkata : "Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". (Adaab Sulukil Murid ).
Seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara Nabi Khidhir. Maka nabi Khidhir berkata : "Tidakkah kau mengenalku ? Murid itu menjawab : "Ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ".
Nabi Khidhir berkata : "Kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?".
Murid itu menjawab : "Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". (Kalam Al Habib Idrus al Habsyi ).

Al Habib Abdullah Al Haddad berkata : "Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya : "perintahkan aku ini, berikan aku ini !" karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ". (Ghoyatul Qashad Wal Murad : 2/177)

Para ulama ahli hikmah berkata : "Barangsiapa yang mengatakan kenapa..? Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ".(Al- Fataawal Hadiitsiyyah).
Para ulama hakikat berkata :" 70% ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan antara murid dengan gurunya ".





Syair Imam Syafei yang sangat mengharukan dan penuh inspirasi

Dengan penuh prihatin syahdu dan sayu imam muzani bertanya bagaimana kabar kesehatan gurunya

Imam Syafeii menjawab dalam pilu, bersenandung merintih penuh harapan, seolah beliaulah hamba Allah paling hina. Betapa beliau mengharap Ridho Allah dengan penuh tunduk kepa penciptanya.


Tidak lama kemudian Al imam dengan penuh syahdu menghembuskan nafasnya yang terakhir disamping Imam Muzani.

Buat kenangan untuk generasi mendatang setiap patah kata dari gurunya disimak dengan teliti,dan dicatat kalimah demi kalimah supaya dunia mengenang dan menyaksikan betapa jiwa yang agung ini merintih ke hadrat Tuhan yang Maha Tinggi



Syair terakhir penuh syahdu , lahir dari jiwa yang bersih merindui Tuhan Yang maha perkasa

Kalam lisan dari Imamud dunya, assyafii



perjalanan hidupku
جـَعـَلـْتُ الـرَجـَـا مِـنِّــي لِـعَـفْـوِكَ سُـلَّـمَــا
Ku jadikan rayuan daripada ku sebagai jalan mengharap keampunan Mu
فَـمَـا زِلْــتَ ذَا عَـفْـوٍ عَــنِ الـذَّنْـبِ لَــمْ تَـزَلْ
Maka bilamana Engkau yang memiliki keampunan menghapuskan dosa yang berterusan ini
تــَجُــوْدُ وَ تَـعْــفُــوْ مِــنَّـــةً وَتَـكَــرَّمـَـا
Kurniaan Mu dan keampunan Mu adalah rahmat dan kemuliaan
أَلَــسْــتَ الَّــــذِيْ غَـذَيْـتَـنِـيْ وَهَـدَيـْتَـنِــيْ
Bukankah Engkau yang memberi aku makan dan hidayah kepadaku
وَلاَ زِلـْـــتَ مَـنَّـانـًـا عَــلَـــيَّ وَمُـنْـعِـمَــا
Dan janganlah Engkau hapuskan kurniaan anugerah dan ni’mat itu kepadaku
عَـسَـى مَــنْ لَــهُ اْلإِحْـسَــانُ يَـغْـفِـرُ زَلَّـتِــي
Semoga orang yang memiliki ihsan mengampunkan kesalahanku
وَيَـسْـتُــرُ أَوْ زَارِي وَمـَـــا قَــــدْ تَـقَــدَّمـَـا
Dan menutup dosa2ku dan setiap perkara yang telah lalu
فـَـإِنْ تـَعْـفُ عَـنِّــي تَـعْــفُ عَـــنْ مُـتَـمَـرِّدٍ
Sekiranya Engkau ampunkan aku, ampunkan dari kederhakaan
ظـُـلُــوْمٍ غُــشُــوْمٍ لاَ يُـزَايِـــلُ مَـأْتـَـمـَـا
Kezaliman, penganiayaan yang tak akan terhapus di hari berhimpun kesedihan
وَ إِنْ تَنْـتَـقِـمْ مِــنِّــي فَـلَـسْــتُ بـَـآيـِـسٍ
Dan jika Engkau membalas siksa terhadapku, aku tidak akan berputus asa
وَلـَــوْ أَدْخُـلُــوا نَـفْـسِـيْ بِـجَــرْمِ جَـهَـنَّـمَـا
Sekalipun dosa2ku itu memasukkan diriku ke dalam neraka
فَصِيْـحًـا إِذَا مَــا كَــانَ فِـــي ذِكـْــرِ رَبـِّــهِ
Dia adalah seorang yang fasih ketika menyebut/mengingati tuhannya
وَفِيْماَ سِوَاهُ فِي الْوَرَى كَانَ أَعْجَمَا
Dan bilamana dia bersama selain tuhannya di dunia ini dia membisu
يَـقُــوْلُ: حَبِـيْـبِـيْ أَنْـــتَ سُـؤَلـِـيْ وَبُغْـيَـتِـي
Dia berkata: Kekasihku, Engkaulah tempatku meminta dan berharap
كـَفَــى بـِـكَ لِلـرّاجِـيْـنَ سُـــؤْلاً وَمَـغْـنَـمَـا
Cukuplah Engkau bagi yang berharap sebagai tempat bergantung dan memohon
أُصُـــــوْنِ وِدَادِي أَنْ يُـدَنِّــسَــهُ الْـــهَـــوَى
Kupelihara kasihku yang dicemari nafsu
وَأَحْــفَــظُ عَــهْــدَ الْــحُـــبِّ أَنْ يـَتَـثَـلَّـمَـا
Dan aku jaga janji kasih yang telah tercalar
فَـفِـيْ يَقْظَـتِـي شَــوْقٌ وَفِــيْ غُـفُـوَّتِـيْ مُـنًـى
Di saat ku jaga, aku rindu, dan di saat ku lelap aku berharap
تــُلاَحِــقُ خُــطْــوِّي نَـشْــوَةً وَتـَرَنَّــمَــا
Mengiringi langkahku dengan penuh semangat dan berulang2
فـَجْـرُمـِي عَـظِـيْـمٌ مِـــنْ قَـدِيـْـمِ وَحـَـــادِثٍ
Maka dosaku adalah besar dari dulu dan kini
وَعَـفْــوُكَ يَـأتِــيَ الْـعَـبْـدَ أَعْـلَــى وَأَجْـسَـمَـا
Sedang keampunan Mu yang mendatangi hamba adalah lebih agung dan lebih mulia





SYAIR CINTA ELBANJARY

bukan lah tiada hinanaan dan cacian bukan lah selalu kenikmatan di jln yg lurus Ada tawa dan ada pula tangisan Di dlm kesulitan sel...